LEGENDA KEONG
MAS
Petaka yang
menimpa Dewi Sekartaji rupanya tak lepas dari pengamatan para penguasa
kahayangan. Barata Narada menurunkan kesaktiannya dan membantu menyelamatkan
Dewi Sekartaji yang terus dalam pelarian dengan mengubahnya menjadi seekor
Keong Emas. Berdasarkan petunjuk dewa, mulailah Keong Emas mengembara. Tanpa
kenal lelah ditelusurinya sungai dan lembah. Kemilau yang dipancarkan keong
Emas memberikan kesan yang istimewa sehingga tangan lembut seorang janda tua
tertarik untuk mengangkat dan membelainya. Janda itu, Mbok Rondo Dadapan
membawa Keong Emas untuk dipelihara. Ditempatkannya Keong Emas di dalam
tempayan penyimpan air.
|
Keesokan hari,
Seperti biasa Mbok Rondo Dadapan menuju kesungai untuk mencari ikan. Setibanya
dirumah ia jadi terheran-heran. Didapatinya rumahnya yang rapi, teratur dan
bersih. Selain itu, berbagai hidangan lezat telah tersedia di meja. Siapa
gerangan yang telah berbaik hati dan bersusah payah melakukan itu semua? Mbok
Rondo Dadapan tidak tahu bahwa kehadiran Keong Emas telah membawa berkah bagi
dirinya.
Keanehan itu
telah berlangsung selama beberapa hari. Mbok Rondo Dadapan tak dapat lagi
menahan rasa keingintahuannya. Akhirnya ia memutuskan akan menyelidiki.
Beberapa saat setelah meninggalkan rumah, Mbok Rondo Dadapan kembali pulang. Ia
berjingkat-jingkat dimuka pintu dan celah dinding diawasinya keadaan dalam rumah.
Sekonyong-konyong dari dalam tempayan muncul putri yang sangat cantik. Dengan
cekatan putri itu mengerjakan semua pekerjaan di rumah itu dan segera setelah
semua beres sang putri sirna lagi dalam tempayan. Bergegaslah Mbok Rondo
Dadapan memeriksa isi tempayan itu tapi tak ada yang dijumpai selain Keong
Emas.
Keesokan harinya,
kembali Mbok Rondo Dadapan berpura-pura meninggalkan rumah. Diintipnya lagi
keadaan rumah dari luar. Diintipnya lagi keadaan rumah dari luar Setelah putri
cantik itu muncul segera Mbok Dadapan menerobos kedalam rumah. Diambilnya rumah
Keong emas dan dipecah hingga berkeping-keping. Putri cantik itu tercenung
menyaksikan kejadian itu. Tammatlah sudah perjalanan Keong Emas. Dengan senang
hati, Sang putri yang tak lain merupakan penjelmaan Dewi Sekartaji diangkat
anak oleh Mbok Rondo Dadapan. Kecantikan Dewi Sekartaji segera tersiar di
seputar bahkan hingga desa yang cukup jauh juga dari Dadapan.
Sepeninggal
Dewi Galuh Condro Kirono, Raden Panji Inu Kertapati merasa gelisah dan tak
betah untuk tinggal di istana. Ia berniat mengembara untuk mencari istri
tercinta. Dalam pengembaraannya Raden Inu menyamar dengan nama Raden Panji
Asmorobangun. Berita kehadiran seorang putri cantik di desa Dadapan sampai
pula ketelinga Raden Panji Asmorobangun. Ada rasa tertarik pada dirinya untuk
menemui putri tersebut dan rupanya telah menjadi kehendak dewata untuk
mempertemukam mereka didesa Dadapan.
Dengan
air mata bahagia mereka akhiri pengembaraan tersebut. Setelah beberapa hari
beristirahat di desa Dadapan, kembalilah Raden Panji Inu Kertapati dan Putri
galuh Condro Kirono ke kerajaan. Dan tak lupa diiringi oleh Mbok Rondo
Dadapan yang telah berjasa merawat Keong Emas.
|
http://potretcerita.blogspot.com/2012/01/legenda-keong-emas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar